💔Undangan-NYA Wajib Dihadiri!
💔Mohon Perhatian: Layanan ini GRATIS, siapa saja boleh mengambil manfaat, dan TIDAK HARUS bersama kami menunaikan Ibadah Haji atau Umrah.
Catatan: Kami memiliki Paket Haji & Umrah yang SESUAI Kebutuhan Anda.
Semua Kelas Harga dan Fasilitas kami miliki, Tersedia buat Anda.
DISIAPKAN:
💔3 Cara Termudah Berhaji Khusus, dan 💔5 Cara Termudah Berumrah, termasuk BOLEH GRATIS bahkan mendapat "Uang Besar". Silahkan pilih sesuai kebutuhan Anda!
Mohon di Info. kebutuhannya melalui WA: 085215151769
Alasan dan Penjelasannya: Haji adalah salah satu dari lima pilar utama (rukun) agama Islam. Menunaikannya bagi yang mampu adalah syarat sah keislaman seseorang yang paripurna dan bukti ketundukan tertinggi kepada Allah SWT.
Alasan dan Penjelasannya: Allah hanya mewajibkannya bagi yang istitha'ah (mampu secara fisik, finansial, dan keamanan). Ketika seorang Muslim mampu, perintah tersebut berubah menjadi hutang wajib kepada Allah yang harus segera dilunasi.
Alasan dan Penjelasannya: Rasulullah ﷺ bersabda, "Tidak ada balasan bagi Haji Mabrur kecuali Surga." Haji Mabrur menghapus dosa-dosa masa lalu dan menjadikan pelakunya seperti bayi yang baru dilahirkan.
Alasan dan Penjelasannya: Ibadah Haji dan Umrah adalah kesempatan untuk mengumpulkan pahala tertinggi dalam waktu singkat. Umrah ke Umrah menjadi penghapus dosa di antara keduanya, sementara Haji adalah ibadah yang melibatkan fisik, harta, dan jiwa.
Alasan dan Penjelasannya: Ibadah ini adalah reka ulang perjalanan dan pengorbanan Nabi Ibrahim A.S. dan keluarganya (thawaf, sa'i, wukuf). Dengan menghadirinya, kita mengikuti jejak para Nabi dan mengagungkan syiar Allah (Sya'airillah).
Alasan dan Penjelasannya: Haji adalah pertemuan tahunan terbesar umat Islam sedunia. Ini adalah manifestasi nyata persatuan dan kesetaraan (semua dalam kain ihram yang sama) tanpa memandang ras, warna kulit, atau status sosial.
Alasan dan Penjelasannya: Perintah untuk menyempurnakan Haji dan Umrah disebutkan secara eksplisit dalam Surah Al-Baqarah: 196 dan kewajibannya dalam Ali 'Imran: 96, 97. Kepatuhan langsung terhadap firman-Nya adalah alasan utama.
Shalat yang dimaksudkan di belakang Maqam Ibrahim adalah Shalat Sunnah Tawaf (dua rakaat) yang dilakukan setelah menyelesaikan tujuh putaran Tawaf di Ka'bah.
Berikut adalah ringkasan mengenai pelaksanaan shalat sunnah ini, berdasarkan tuntunan dari ulama dan dalil Al-Qur'an serta Hadis:
1. Hukum dan Kedudukan
* Hukumnya adalah Sunnah Muakkadah (sangat dianjurkan). Kewajiban ini didasarkan pada firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 125:
"...Dan jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim sebagai tempat shalat."
2. Tempat Pelaksanaan (Prioritas)
* Prioritas Utama: Disunahkan untuk melaksanakannya di belakang Maqam Ibrahim, yaitu di tempat yang paling dekat dengan Maqam Ibrahim, sambil menjadikan Maqam Ibrahim berada di antara Anda dan Ka'bah.
* Jika Tidak Memungkinkan: Karena kondisi Masjidil Haram yang seringkali sangat padat, terutama di sekitar Maqam Ibrahim, shalat ini boleh dilakukan di tempat mana saja di dalam Masjidil Haram, atau bahkan di luar masjid (misalnya di hotel), dan hukum sunnahnya tetap sah.
> Penting: Para ulama berfatwa bahwa shalat sunnah setelah tawaf ini tidak wajib dilakukan tepat di belakang Maqam Ibrahim. Jika Anda tidak bisa melakukannya karena berdesakan atau mengganggu jamaah lain, Anda tidak berdosa dan tetap sah mengerjakannya di tempat lain.
3. Tata Cara Shalat
Shalat Sunnah Tawaf ini dikerjakan sebanyak dua rakaat dengan tata cara sebagai berikut:
* Niat: Niatkan untuk melaksanakan Shalat Sunnah Tawaf.
* Rakaat Pertama: Setelah membaca Surah Al-Fatihah, dianjurkan untuk membaca Surah Al-Kafirun.
* Rakaat Kedua: Setelah membaca Surah Al-Fatihah, dianjurkan untuk membaca Surah Al-Ikhlas.
(Hal ini berdasarkan Hadis riwayat Imam Muslim).
4. Doa Setelah Shalat
Setelah selesai shalat dua rakaat, disunahkan untuk memanjatkan doa di tempat shalat tersebut. Salah satu doa yang dianjurkan adalah:
Arab:
اللّٰهُمَّ أَنْتَ تَعْلَمُ سِرِّي وَعَلَانِيَتِي فَاقْبَلْ مَعْذِرَتِي، وَتَعْلَمُ حَاجَتِي فَأَعْطِنِي سُؤَالِي، وَتَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي. اللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا دَائِمًا يُبَاشِرُ قَلْبِي، وَيَقِينًا صَادِقًا حَتَّى أَعْلَمَ أَنَّهُ لَا يُصِيبُنِي إِلَّا مَا كَتَبْتَ لِي، وَرَضِّنِي بِمَا قَسَمْتَ لِي. يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ، أَنْتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ.
Transliterasi:
Allāhumma anta ta‘lamu sirrī wa ‘alāniyatī fa-qbal ma‘dziratī. Wa ta‘lamu ḥājatī fa-a‘thinī su’ālī. Wa ta‘lamu mā fī nafsī fa-ghfir lī dzunūbī. Allāhumma innī as’aluka īmānan dā’iman yubāsyiru qalbī, wa yaqīnan ṣādiqan ḥattā a‘lama annahū lā yuṣībunī illā mā katabta lī, wa raḍḍinī bimā qasamta lī. Yā arḥamar rāḥimīn, anta waliyyī fid dunyā wal ākhirati, tawaffanī musliman wa alḥiqnī biṣ-ṣāliḥīn.
Artinya:
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui rahasiaku yang tersembunyi dan amal perbuatanku yang nyata, maka terimalah ratapanku. Engkau Maha Mengetahui keperluanku, kabulkanlah permohonanku. Engkau Maha Mengetahui apapun yang terkandung dalam hatiku, maka ampunilah dosaku. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu iman yang kekal yang melekat terus di hati, keyakinan yang sungguh-sungguh, sehingga aku dapat mengetahui bahwa tiada suatu yang menimpa daku selain dari yang Engkau tetapkan bagiku. Jadikanlah aku rela terhadap apapun yang Engkau bagikan padaku. Wahai Tuhan yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih, Engkau adalah pelindungku di dunia dan di akhirat. Wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah kami ke dalam orang-orang shaleh."
Alasan dan Penjelasannya: Mengagungkan syiar Allah, seperti disebutkan dalam Al-Hajj: 32, adalah tanda ketakwaan hati. Setiap manasik (tata cara ibadah) dirancang untuk melatih kesabaran, kedisiplinan, dan fokus hanya kepada Allah.
Alasan dan Penjelasannya: Kesempatan untuk istitha'ah (mampu) bisa hilang kapan saja karena sakit, usia tua, atau meninggal dunia. Kewajiban ini harus segera dilaksanakan selagi masih ada kemampuan dan kesempatan hidup.
Alasan dan Penjelasannya: Rasulullah ﷺ bersabda, "Ikutilah antara haji dan umrah. Karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa sebagaimana pembakar menghilangkan kotoran dari besi, emas, dan perak." Melaksanakan keduanya adalah jalan untuk menjemput keberkahan rezeki.
Alasan dan Penjelasannya: Melaksanakan ibadah di tempat-tempat suci seperti Multazam, di bawah pancuran emas Ka'bah, atau Padang Arafah pada hari Wukuf, adalah berada di area dengan mustajabnya doa tertinggi yang sulit ditemukan di tempat lain.
Alasan dan Penjelasannya: Ketika ditanya oleh 'Aisyah RA tentang jihad, Rasulullah ﷺ bersabda, "Jihad yang paling baik dan paling indah adalah haji yang mabrur." Bagi wanita, ini adalah bentuk jihad yang paling agung yang setara dengan perang di jalan Allah.
Alasan dan Penjelasannya: Seluruh ritual, dari Ka'bah hingga Maqam Ibrahim, mengingatkan kita pada kesatuan (Tauhid). Ibadah ini adalah pemurnian niat dan penegasan bahwa hanya Allah yang disembah, tanpa sekutu.
Alasan dan Penjelasannya: Kain Ihram yang putih dan sederhana menyerupai kain kafan. Pelepasan semua perhiasan dunia mengajarkan tentang kefanaan hidup dan persiapan menghadapi kematian serta kebangkitan di akhirat.
Alasan dan Penjelasannya: Menghadirinya memerlukan pengorbanan harta, waktu, dan kenyamanan. Pengorbanan ini adalah bukti loyalitas seorang hamba terhadap perintah Tuhannya, meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim A.S. dan Ismail A.S.
Alasan dan Penjelasannya: Kehadiran jutaan Muslim membersihkan dan menyucikan secara spiritual tempat-tempat mulia seperti Mekkah dan Madinah, yang merupakan pusat dan tempat turunnya wahyu Islam.
Alasan dan Penjelasannya: Air Zamzam adalah mukjizat yang tidak pernah kering, sumber kehidupan yang disediakan Allah untuk Nabi Ismail A.S. Mengunjungi dan meminumnya secara langsung adalah menguatkan iman melalui bukti kekuasaan Allah yang nyata.
Alasan dan Penjelasannya: Rasulullah ﷺ menyebut orang yang berhaji dan berumrah sebagai 'Utusan Allah' (Wafdullah). Mereka adalah delegasi yang diundang langsung. Derajat 'Wafdullah' ini adalah kehormatan tertinggi di mata Allah.
Alasan dan Penjelasannya: Wukuf (berdiam diri) di Arafah adalah rukun haji terpenting dan merupakan representasi padang mahsyar (tempat berkumpulnya manusia di akhirat). Ini adalah momen muhasabah (introspeksi) dan permohonan ampun yang paling intens.
Alasan dan Penjelasannya: Meninggalkan kewajiban haji padahal mampu dan memiliki kesempatan dapat menimbulkan penyesalan yang mendalam di masa tua atau saat menghadapi sakaratul maut, sebab janji pahala dan pengampunannya tidak terulang.
Alasan dan Penjelasannya: Melihat Ka'bah adalah ibadah. Kehadiran fisik di sana menguatkan ikatan spiritual seorang Muslim dengan pusat arah shalat seluruh dunia dan memicu rasa takzim yang luar biasa.
Alasan dan Penjelasannya: Selama ihram, jamaah merasakan ketidakberdayaan dan kerentanan (khauf), namun pada saat yang sama, mereka dipenuhi harapan besar akan rahmat dan pengampunan Allah (raja’). Ini adalah keseimbangan spiritual ideal.
Alasan dan Penjelasannya: Haji dan Umrah adalah hijrah spiritual dari diri yang lama menuju diri yang baru. Ini adalah perjalanan fisik menuju Rumah Allah yang melambangkan hijrah batin menuju ketaatan penuh.
Alasan dan Penjelasannya: Gelar 'Haji' atau 'Hajjah' yang disematkan setelahnya di masyarakat Muslim adalah pengakuan kehormatan dan simbol ketaatan yang memotivasi orang lain untuk berbuat kebaikan.
Alasan dan Penjelasannya: Beribadah dan berzikir pada malam-malam di Mina dan Muzdalifah adalah bagian dari waktu yang diberkahi. Ini adalah momen kontemplasi kolektif yang sangat langka.
Alasan dan Penjelasannya: Seluruh rangkaian manasik memiliki waktu dan urutan yang ketat (seperti waktu wukuf dan mabit). Ini mengajarkan kedisiplinan waktu yang sempurna dan kepatuhan mutlak pada aturan Ilahi.
Alasan dan Penjelasannya: Ketika Rasulullah ﷺ ditanya tentang amal terbaik, beliau menyebutkan iman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian jihad fi sabilillah, kemudian haji mabrur. Ini menunjukkan kedudukannya yang sangat tinggi.
Alasan dan Penjelasannya: Meskipun ziarah ke Madinah bukan rukun haji atau umrah, ia merupakan sunnah yang sangat dianjurkan. Berada di Raudhah (taman surga) dan mengucapkan salam kepada Rasulullah ﷺ adalah harapan untuk mendapat syafaat beliau.
Alasan dan Penjelasannya: Haji dan Umrah mengajarkan kesabaran dalam menghadapi keramaian, kelelahan, dan perbedaan. Keberhasilan dalam manasik yang padat adalah ujian praktis kesabaran dan kendali emosi.
Alasan dan Penjelasannya: Dalam sebuah riwayat, Rasulullah ﷺ bersabda, barangsiapa yang mampu haji tapi tidak melakukannya, maka ia boleh mati dalam keadaan Yahudi atau Nasrani. Ini adalah peringatan keras tentang bahaya menunda kewajiban yang telah mampu dilaksanakan.
Alasan dan Penjelasannya: Berada di tempat-tempat suci seperti Masjidil Haram dan Masjid Nabawi adalah beribadah di tempat di mana malaikat dan ruh para wali Allah beribadah dan berkumpul, memberikan aura spiritual yang kuat.
Alasan dan Penjelasannya: Jika seseorang pernah bernazar atau berjanji kepada Allah untuk melaksanakan Haji atau Umrah (meskipun pada dasarnya belum mampu, tetapi kemudian mampu), maka kewajiban menunaikan nazar tersebut menjadi sangat mendesak.
Alasan dan Penjelasannya: Sebagaimana disebutkan dalam hadis (tambahan dari poin 10), melaksanakan Haji dan Umrah secara berturut-turut (mutaaba'ah) adalah sarana fisik dan spiritual untuk menarik rezeki dan menghilangkan kefakiran.
Alasan dan Penjelasannya: Seluruh ritual, termasuk menggunakan Ihram yang sama dan tidur di tenda sederhana, mengajarkan kerendahan hati (tawadhu') bahwa di hadapan Allah, semua manusia sama, terlepas dari kekayaan atau kekuasaan.
Alasan dan Penjelasannya: Kewajiban haji menuntut pengeluaran harta untuk tujuan yang benar. Ini adalah ujian bagi seorang Muslim untuk mengatasi sifat kikir dan mendermakan harta di jalan Allah.
Alasan dan Penjelasannya: Shalat di Masjidil Haram (Mekkah) diganjar 100.000 kali lipat dan di Masjid Nabawi (Madinah) diganjar 1.000 kali lipat dari shalat di tempat lain, menjadikan ibadah ini investasi pahala terbaik.
Untuk mengetahui Setara Tahun:
100.000 hari / 365 hari setahun = 273,97 tahun
ANDA 5 HARI SHALAT DI MASJIDIL HARAM = setara = 5 x 273,97 TAHUN = 2.869,85 TAHUN
Tentu saja, perhitungan ini bersifat estimatif untuk menggambarkan betapa besarnya karunia dan kemurahan Allah SWT atas pahala yang dijanjikan di tempat suci tersebut.
Alasan dan Penjelasannya: menjaga diri dari segala bentuk kezaliman (bahkan terhadap hewan atau tumbuhan). Ini menjadi peluang emas untuk bertobat dari kezaliman kepada diri sendiri maupun orang lain.
Alasan dan Penjelasannya: Ziarah ke tempat-tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah (seperti Jabal Rahmah, Gua Hira, atau Uhud) memberikan pemahaman yang mendalam dan nyata tentang perjuangan dan pengorbanan awal Islam.
Alasan dan Penjelasannya: Melakukan Thawaf dan Sa'i merupakan pengamalan Sunnah yang sangat ditekankan, meneladani cara Rasulullah ﷺ melakukannya, yang menjadi panduan abadi bagi umat.
Alasan dan Penjelasannya: Ibadah ini adalah pemenuhan janji yang telah diucapkan oleh ruh manusia di alam arwah untuk tunduk kepada Allah SWT. Melaksanakan Haji/Umrah adalah puncak dari pemenuhan janji primordial tersebut.
Rumah Belajar Amal Saleh: Jalan Prof. Abdurrahman Basalamah, Perum. Mustika Mulia A3/1 Makassar 90231.
Free AI Website Builder